Tips setelah menikah untuk Membawa Keluarga Menjadi Sakinah, Mawadah, Warohmah. Pada kesempatan ini sayan akan share tentang bagaimana hidup berkeluarga setelah menikah nanti untuk membawa keluarga menjadi sakinah mawadah waromah.
Saya sebenarnya bingung dalam menulis ini mau mulai dari mana ya?..
Enaknya mulai dari ini aja. Sebenarnya sedah banyak di pengajian-pengajian diberitahu oleh para kyai, ulama, ustad bagaimana membawa keluarga menjadi sakinah mawadah dan warohmah. Dan juga sudah banyak artikel yang menulis tentang itu semua. Tetapi tidak ada salahnya saya juga share tentang cara membawa keluarga yang sakinah warohmah dan mawadah menurut saya sendiri aja ya!
Saya menulis ini juga untuk mengingatkan akan pada diri saya sendiri dan berbagi kepada anda sekalian. Saya akan memberikan
tips 5 cara membawa keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah dan mawadah serta warohmah, yaitu.
1.
Apa kanan/kiri kita
2.
Apa di depan kita
3.
Apa di belakang kita
4.
Apa di bawah kita dan
5.
Apa di atas kita
Nah dari kelima diatas itu kita akan membahas satu persatu.
1.
Yang pertama. Apa dikanan kiri kita.
Apabila kita sudah berkeluarga (menikah), yang dimaksud dengan kanan atau kiri kita bila kita suami berati kanan atau kiri kita adalah istri. Begitu pula sebaliknya kalau perempuan (istri ) kanan kirinya adalah suami. Disinilah peran bagi para suami atau istri harus berani saling menegur apabila dalam menjalani hidup ini sedikit melenceng maka harus berani menegur untuk meluruskan yang benar. Contohnya bila suami telah berjalan bukan pada koridor ukuwah islam, maka istri harus meluruskan suaminya bahwa perbuatan yang dilakukan suami salah, begitu pula sebaliknya. Dan jika mempunyai permasalahan keluarga cekcok antara suami dan istri janganlah orang lain tahu lebih-lebih orang tuanya. Jikalau cekcok atau terjadi pertengkaran sebisa mungkin segera selesaikan berdua, jangan dikit-dikit bicara cerai. Semua permasalahan segera diselesaikan jangan lewat 1 hari. Dan jika sudah selesai, maka anda berdua keluar bareng, entah itu hanya beli BBM (bahan Bakar minyak) untuk sepeda motor atau mobil anda untuk mencairkan suasana. Serta bila dilihat tetangga seolah-olat tidak pernah terjadi pertengkaran. Dan ini akan menjadi contoh terhadap anak-anak kita, agar kelak merekan akan meniru apa yang dilakukan orang tua untuk menyelesaikan masalah keluarga.
2.
Yang kedua. Apa didepan kita.
Depan kita bila sudah berkeluarga adalah anak-anak kita. Dialah masa depan orang tua, harapan bagi kedua orang tua. Kita sebagai orang tua akan selalu melihat didepan yaitu anak-anak.
Jika anak-anak dalam melangkah salah jalan, maka kewajiban kita sebagai orang tua harus meluruskan,bahwa perbuatan itu salah Dan jangan pernah selalu menyalahkan mereka, tetapi berilah penjelasan bahwa itu salah yang benar begini lho nak.
Anak-anak akan mempunyai cita-cita entah itu akan menjadi dokter, menteri, pilot polisi, tentara, atau yang lainnya, maka kita mempunyai kewajiban untuk dan harus mendorng mereka untuk mencapai tujuan cita-citanya.
Intinya kita sebagai orang tua harus selalu mengawasi apa yang dilakukan anak-anak kita. Jangan biarkan mereka berjalan semaunya tidak pada koridor agama.
3.
Yang ketiga. Apa di belakang kita.
Untuk yang satu ini di belakang kita adalah kedua orang tua kita (orang tua kandung maupun mertua). Apapun yang kita lakukan selalu diawasi orang tua entah itu orang tua kandung ataupun mertua kita. Disini janganlah kita pernah membuat kesalahan kepada mertua lebih dari 3 (tiga kali) karena lebih dari itu tidak akan dimaafkan, dan sulit bagi kebanyakan mertua untuk memaafkan. Sehingga apapun yang kita lakukan belum tentu di direstuinya. Sedangkan kita perlu restu kedua orang tua tersebut mertua atupun orang tua kandung kita, sehingga bila kita mempunyai usaha karena restu mereka insya Alloh usaha kita akan lancar.
Ingat bahwa apabila kita menikah, yang paling sulit adalah menikahkan keluarga besar dibelakang kita. Yaitu keluarga dari pihak istri maupun suami. Apabila kita setelah menikah bisa menyatukan keluarga besar ini. Maka keluarga ini akan selalu rukun, bila terjadi musibah atau mempunyai hajatan akan selalu membatu. Dan apabila kita sedang kesusahan maka kedua orang tua tersebut (orang tua kandung/mertua) akan selalu membantu kita untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi.
Banyak orang yang menikah tanpa restu orang tua. Dan ini akan membuat hidupnya sengsara. Karena tanpa restu kedua orang tua mereka, sehingga apa yang terjadi perceraian ditengah jalan.
Bagaimana cara menyenangkan orang tua. Mungkin orang tua tidak pernah mengharap apa-apa dari kita, akan tetapi jika kita ingin memberikan terutama uang walaupun hanya sedikit. Maka jika akan memberikan kepada orang tua istri yang harus memberikan adalah suami, dan jika akan memberikan kepada orang tua suami adalah istri. Ini juga sebagai bentuk keterbukaan antara suami istri. Dan dimata orang tersebut bahwa menantu saya ternyata sayang kepadanya.
Sebenarnya masih banyak lagi untuk membahas yang satu ini.. tetapi kita lanjut ke yang berikutnya.
4.
Yang empat. Apa bawah kita.
Bila kita seorang muslim bawah kita adalah
Al Quran dan (Hadis) Sunah Rosul. Apabila kita berjalan melangkah wajib berpedoman pada tuntunan AlQuran dan mencontoh apa yang dilakukan oleh Rosululloh maka kita dalam menjalani hidup ini akan nyaman dan tentram didunia ini.
5.
Yang lima. Apa atas kita.
Yang kelima ini adalah Alloh (Tuhan Yang Maha Esa) Apabila kita bisa menjalani keempat diatas tadi dan kita selalu melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Tuhan dan meninggalkan apa yang menjadi larangannya maka Insya Alloh Tuhan akan merestui apa yang kita lakukan, dan diberikan berkah bagi kita untuk menjalani hidup di dunia ini, dan apa yang kita inginkan akan selalu terkabul Amin..
semoga tentang
Tips setelah menikah untuk Membawa Keluarga Menjadi Sakinah, Mawadah, Warohmah bisa berguna bagi saya dan yang sekarang membanca ini. amin
baca juga tentang
membangun kekuatan karakter dan
membentuk karakter anak yang jujur perlu peran serta orang tua