Membangun kepercayaan dari dua belah pihak (Mas Jiono dengan majikan begitu pula sebaliknya). | DASAR PROGRAMER

Membangun kepercayaan dari dua belah pihak (Mas Jiono dengan majikan begitu pula sebaliknya).

Membangun kepercayaan dari dua belah pihak (Mas Jiono dengan majikan begitu pula sebaliknya). Dewasa ini sudah susah mencari orang yang dapat dipercaya baik itu dari majikan maupun dari bawahan (pekerja). Padahal perlu sekali untuk membangun suatu kepercayaan dari dua belah pihak.

Berikut adalah cerita tentang seorang perantau dari tanah jawa ke daerah Maluku yang mencari pekerjaan disana sehingga berhasil (sukses) di suatu pulau kecil namanya �Pulau Teor), yang tempatnya termasuk di kabupaten Maluku tengah (waktu itu Tahun 2002-2003) sekarang sudah menjadi Kabupaten Seram Timur dengan kota Kab. Dipulau Geser. Pulau tersebut sangat kecil luas daerah tersebut kurang lebih kalau di Jawa ini luasnya sama dengan satu desa.

Ini cerita dari orang tua saya waktu beliau bertugas Pengamanan Wilayah di Provinsi Maluku, beliau cerita seksesnya seorang perantau dari Daerah Jawa Timur tepatnya dari Kabupaten Blitar. Sebut saja Mas Jiono karena orang tua saya memanggilnya seperti itu.
PULAU TEOR

Orang tua saya menceritakan bahwa Mas Jiono ini, merantau mencari pekerjaan sampai di Pulau Seram yang kala itu masih Kabupaten Maluku Tengah dengan ibu Kota Kabupaten berada di Masohi. Dia (Mas Jiono) bekerja sebagai penjaga wartel milik seseorang sebut saja pak Haji (karena orang tua saya lupa namanya!). dan kemudian pada waktu itu tahun 1999 di Maluku terjadi kerusuhan SARA, sehingga keluarga Pak Haji ini pergi mengungsi di kampung halamanya, yaitu di Pulau Kasui. Dan Pak haji ini hanya titip kepada mas Jiono untuk menjaga toko dan wartelnya, setelah ditinggakan oleh pak Haji ke kampung halamannya, karena pada saat itu kerusuhan, maka dia (mas Jiono) mengambil inisiatif untuk mengantarkan semua barang yang ada di toko di bawa ke Pulau Kesui tempat pak haji tinggal. Dan semua barang dimasukkannya ke kapal untuk dibawanya.

Dalam suatu perjalanan menuju ke pulau Kesui, mas Jiono merasa kewalahan untuk mengamankan dan membawa barang tersebut, sehingga dia dalam perjalanan tersebut barang-barang itu dia jual sampai habis terjual total RP. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Uang tersebut pada waktu itu Tahun 1999 Masehi begitu besar, tapi jiono ini tidak dia bawa kabur pulang ke Jawa. Bayangkan jika Mas Jiono ini uang hasil penjualan barang tersebut dia bawa kabur lumayan bukan ?, tapi tidak, akan tetapi oleh Jiono tetap dia bawa untuk diserahkan Pak Haji!, Sampai di pulau Kesui yang jumlahnya Rp. 100 Juta tersebut.

Setelah menyerahkan uang tersebut Mas Jiono pun, ikut dengan pak haji tersebut berdagang di Pulau Kesui s.d Pulau Ambon mengikuti kegiatan haji tersebut, sehingga jiono ini menjadi kepercayaannya pak haji. Dan kemudian pak Haji ini meninggal, kemudian Mas Jiono ini ikut Haji Bakri adik bapak Haji majikan Jiono yang pertama.

Karena pak Haji Bakri ini melihat Jiono memang orang yang dapat dipercaya, sehingga pada tahun 2002, dinikahkan dengan seorang perempuan keturunan Buton (Sulawesi), dan dicarikan tempat untuk berdagang di suatu tempat kampung keluwo yang berada di pulau kecil yang namanya Pulau Teor pada bulan Juni 2002. Dan Haji Bakri ini dalam memberi modal berbentuk barang seperti beras, gula dan lain-lainnya sangat besar kurang lebih Rp. 70 Juta Rupiah. Berdagangnya jiono ini sangat pesat hanya dalam 5 bulan sudah lunas. Coba bayangkan pada waktu itu kalau masyarakat biasa atau pegawai negeri (PNS) hutang di Bank tidak mungkin 5 bulan lunas bisa-bisa 5 Tahun baru lunas. Kata orang tua saya (waktu itu jadi Danpos di kampung itu) kepada mas Jiono � Wah mas Jiono ini orang terkaya di kampung Teor� bercandanya. �Mas Jiono hanya tersenyum dan bilang amin�.

Bagaimana haji Bakri ini sangat kepercayaan kepada Mas Jiono, dan terlalu percayanya setiap apa yang di minta oleh Mas Jiono, maka Haji Bakri pun akan memberi yang lebih. Contohnya minta supaya dikirimi 0,5 Ton (setengah) ton beras, haji Bakri memberinya lebih dari itu, bisa sampai 1-2 Ton, begitu pula dengan gula pasir juga sama dan lain sebagainya, sedangkan keponakan haji sendiri yang masih keluarga saja minta barang untuk dia jual hanya diberi sedikit contoh rokok minta satu karton hanya diberi satu slop. (diceritakan oleh orang tua saya).

Mas Jiono ini pernah ditanya oleh orang tua saya, � Mas Jiono tidak ingin bisnis (usaha) sendiri, tidak di bawah pak haji Bakri (jadi anak buah haji Bakri), apa jawabnya masjiono ini ternyata simpel � saya tidak mau menghianati kepercayaan dari pak haji Bakri�.

Dari cerita di atas bisa disimpulkan bahwa kita perlu menjaga kepercayaan dari seseorang, karena diberi amanah, baik itu kita diberi amanah oleh majikan, ataupun jika kita menjadi majikan kepada anak buah yang dapat dipercaya tidak perlu tanggung-tanggung untuk mempercayakan amanah kepada mereka. Sehingga antara majikan dan anak buah dapat membangun suatu kepercayaan.

Ini harusnya juga ditiru oleh para pemimpin negeri ini, baik itu wakil rakyat (DPR), maupun presiden atau yang lainnya. Bagaimana mereka telah diberi amanah oleh rakyat untuk memimpin negeri ini!

Demikian artikel ini tentang membangun kepercayaan dari dua belah pihak diambil cerita dari masjiono yang berada di Pulau Teor semoga beliau diberi kesehatan dan selalu menjadi kebanggaan Haji Bakri (Pulau Kesui) dan semoga diberi sukses dalam berdagangnya, dan dalam lindungan Alloh SWT aminn..,
Begitu juga kepada kedua orang tua semoga selalu diberi kesuksesan dan diberi kesehatan serta selalu dalam lindungan Alloh SWT amin.....

Semoga artikel membangun kepercayaan dari dua belah pihak (Mas Jiono dengan majikan begitu pula sebaliknya) ini bermanfaat bagi anda !!! seperti apa yang dicontohkan dalam kisah teladan Rosululloh Muhammad SAW

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di dasarprogrammer.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar